Kamis, 26 Februari 2009

Pencuri Dihajar Hingga Babak Belur Oleh Warga

Nah ini dia kisah nyata, Warga disalah satu Kecamatan di Kabupaten Siak, tega menyiksa pencuri dibawah umur dengan kejam. Bahkan mereka sepertinya tak punya hati nurani.
Coba kita bayangkan sempat itu adalah keluarga kita yang disiksa seperti itu, bagaiman perasaan kita. Sadisnya lagi ketika disiksa warga merekam Mario dengan Kamera Handpone dan ini perbuatan yang sangat biadab sekali.
Ini haru smenjadi perhatia nbagi Pemerintah dan pihak Kepolisian, semoga hal serupa tidak pernah terulang lagi diamana pun.

Malang nian nasib Mario Marbun (17) ketangkap warga mencuri pupuk Senin (10/11) 2008 lalu sekitar pukul 04.00 WIB di Desa Bandar Seminai Afdeling X, Kecamatan Dayun, Kabupaten Siak. Paginya ditelanjangi dan dihajar hingga babak belur oleh beberapa warga setempat. Parahnya lagi kaki Mario dipatahkan dan pantatnya disulut dengan api rokok.
Aksi biadab yang dilakukan warga di lapangan badminton tersebut direkam oleh warga dengan kamera Handpone dan saat ini rekaman itu sudah tersebar luas di Riau.
Maling memang tetap maling, tapi mereka diperlakukan seperti binatang apakah itu hal yang wajar, dan ini harus menjadi perhatian oleh seluruh pihak di Kabupaten Siak dan bahkan di Provinsi Riau ini.
Rekaman kebiadaban sekelompok warga tersebut berdurasi sekitar 18 menit. Dalam rekaman itu tampak jelas warga menghajar Mario dengan sangat biadab. Mario ditelanjangi di lapangan Bola Volly dan ditonton oleh warga setempat.
Sebelum adengan kekerasan yang dilakukan warga dalam rekaman yang tersebar luas saat ini, tertulis berbagai kalimat. Tulisan awal rekaman itu dengan tulisan warna putih dengan latar belakang hitam pekat, yakni KISAH NYATA MARIO SI MALING MALANG.
Kemudian muncul tulisan, Dayun abdlg 10, November 2008 Kabupaten Siak. Lalu muncul lagi tulisan kepada orang terpelajar dan kurang ajar simak kisah ini. Kemudian berturut-turut muncul tulisan-tulisan silih berganti yang berisikan keluh kesah Mario.
Dalam tulisan itu ditujukan kepada warga yang terhormat menghakimiku, ingtalah bahwa karma itu nyata. Bagaimana jika aku ini adalah anak kalian?.
Selanjutnya ditujukan kepada Bapak Bupati yang terhormat aku generasi malang, apakah aparat desa, polisi, hakim dan sebagainya. Mereka dengan gagah dan bangga memukulku. Mereka ingin memtahkan kaki ku dan menghancurkan jari kaki ku dan broti itu mereka hantamkan ketubuhku, bahkan lukaku mereka siram dengan air.
Lalu mereka sereta aku seperti anjing padahal aku manusia dan mereka tusukan api rokok ketubuhku tanpa kasihan, tapak sandal keras mereka tamparkan kepipiku. Republik Indonesia ini Pancasila atau Komunis. Kapan para koruptor di Indonesia ini dihukum seperti aku ini, dan izinkanlah aku mati muda.
Adegan kekerasan pertama yang muncul warga menanyakan ke Mario sholat dimesjid mana, mungkin Mario mengaku ia ingin sholat ke mesjid waktu ia ditangkap warga. Namun saat ditanya mesjid mana Mario yang pagi itu dalam keadaan telanjang dan tangan diikat kebelakang hanya bisa tertunduk sambil duduk jongkok.
Pria yang mengenakan singglet dipadukan celana jean biru memegang kayu broti sambil bertanya kepada Mario, lalu broti itu ia pukulkan ke tulang kering Mario, karena tak merasa puas lalu kayu broti itu ia tekan ke jari kakinya
Saat itu Mario hanya merintih kesakitan dan mintak ampun, rintihan itu tidak dihiaraukan oleh warga, bahkan Mario dtampar dengan sandal, lalu digebuk oleh pria yang mengenakan baju kaos biru lengan panjang.
Mario terus mengerang kesakitan, dan sempat berkata "baru sekali ini aku mencuri pak," dan ia kembali ditumbuk oleh warga sehingga Mario mengerang "aduh sakit sekali pak," sambil menangis.
Namun tangisan dan erengan kesakitan itu tetap tak dihiraukan warga yang menganiyanya. Sadisnya lagi dalam rekaman itu sempat terdengar suara "ya nggak apa-apa yang penting jangan rahangnya yang dipukul sebab kalau rahang nanti bisa mati dia, sebab uratnya banyak disana sini"
Selang beberapa saat warga berhenti sejenak menghakimi Mario, dan hanya terdengar warga berbicara dengan logat bahasa salah satu daerah. Lalu pria yang mengenakan singglet dan memegang kayu broti menyiram kepala dan bekas luka Mario, sambil menawarkan" mau minum ni minum saja ni," ucap pria itu sambil terus menyiram seluruh tubuh Mario
Penyiksan kembali dilanjutkan warga, dan warga terus mendesak Mario untuk mengaku, mencuri di mesjid mana, karena Mario tak menjawab lalu warga menyulutkan api rokok kepunggung Mario dan kembali memukul jari kakinya dengan broti.
Mendapat sulutan api rokok spontan Mario mengerang kesakitan dan ia menggoyangkan punggungnya karena tak mampu untuk mengusap punggungnya dengan tangannya. Sebab kedua tangannya diikat warga kebelakang punggungnya.
Karena tak sanggupu menahan penyiksan akhirnya Mario memilih duduk bersila dilantai dan warga terus berbicara sesama mereka dengan logat salah satu bahasa daerah yang sama. Lalu kamera Handpone diarahkan oleh warga lebih dekat kewajah Mario, dan terlihatlah bibirnya sudah membengkak dan pecah lalu wajahnya penuh dnegan lebam.
Warga terus berkata-kata bahwa Maling ini merupakan gerombolan dari Perawang dan telah membuat peta untuk melakukan aksi. Lalu satu orang warga berkata, dalam peta ujung 10 C katanya peta Perawang. Lalu dijawab oleh Mario itu 10 B.
Kemudian datang warga menanyakan rumahnya digambar nggak dalam peta itu yakni rumah jelek yang dibongkar itu. Sambil berkata-kata digambar nggak lalu pria itu mumukulkan kayu brotinya ke Mario berkali-kali sambil terus berkata digambar nggak, digambar nggak.
Hingga akhirnya Mario terkapar menahan sakit yang tidak kepalang karena terus dipukul kayu broti. Sadisnya lagi muncul kata-kata dari warga "Nah itu baru mantap," saat melihat Mario terkapar dan mengerang kesakitan.
Saat masih terbaring mengerang kesakitan, datangli warga menyulutkan api rokoknya ke pantat Mario sambil berkata "Nggak malu kamu pantat kamu tu," spontan saja Mario menjerit kesakitan menahan pedih.
Parhnya lagi, saat Mario terkapar dan mengerang kesakitan serta menarik nafas, warga yang menyiksa Mario malah tertawa. Sepertinya hati nurani telah hilang dalam hati warga yang menyiksa dan melihat Mario disiksa ketika itu.
Penyiksaan terus dilakukan warga, hingga akhirnya datan gseoarng warga mengenakan baju kaos coklat dipadukan celan pendek putih mengangkat kaki kanan Mario dan mematahkan kaki Mario, sehingga membuat Mario terus meronta kesakitan. "Sakit semua badanku pak, ampun pak," ucap mario ketika itu
Warga terus memakas mario untuk mengaku telah mencuri, dan Mario hanya mengaku baru satu kali ini mencuri. Pengakuan mario itu tetap tidak dipercaya oleh warga dan mario kembali dipukul. Setelah merasa puas menghajar, lalu warga menyiram sekujur tubuh Mario dengan air satu ember, hal itu tentu membuatnya mengerang kesakitan.
Penyiksaan telah dihentikan warga, dan warga menanyakan nama lalu dijawab namanya Rio Marbun. Saat itu Mario mengaku naik sepeda motor Supra Fit masuk kedlam lokasi dengan temannya.
Betubi pertanyaan ditanya warga apakah pernah mencuri sepeda motor, minyak, Mario tetap menjawab tidak pernah dan baru sekali ini. Walaupun dia diancam kembali aka ndisiksa Mario tetap mengaku baru sekali ini mencuri.
Karena Mario membawa peta maka warga menanya peta itu milik siapa. mario menjawab peta itu dibuat oleh orang Perawang waktu berada di Ferry penyebrangan. "Jadi saya hanya ikut peta itu saja," ucap Mario
Hingga akhir rekaman Mario terus dihajar warga dan berkali-kali tubuhnya disulut rokok oleh warga.
Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Riau Rosnaniar kepada wartawan, Kamis (26/2) mengatakan, sangat menyayangkan perbuatan warga yang telah menghakimi maling secara biadab. Apalagi maling itu tergolong anak dibawah umur.
Menurutnya perbuatan itu merupakan perbuatan yang sangat biadab. Kalau memang anak itu pencuri serahkan penanganannya sepenuhnya kepada Polisi, dan biarkan hukum yang memberi sangsi terhadap anak tersebut.
"Untuk itu kita berharap agar pihak Kepolisian setempat harus mengusut tuntas siapa saja warga yang melaku penyiksaan tersebut, dan bila perlu tangkap semua pelakunya. KPAID Rai akan terus memantau kasus ini," ucap Rosnaniar (rino)

5 komentar:

  1. Mang G punya otak yang menyiksa...
    Begitu kejam...
    g pernah terpikir seandaynya kejadian itu menimpa diri dan keluarganya...
    Allh SWT MAHA ADIL ATAS SEMUA KEJADIAN YANG MENIMPA UMATNYA...

    BalasHapus
  2. MEMANG SUNGGUH BIADAB ORANG YANG MENYIKSA DIA.....

    KALAU ORANG YANG BERSALAH YEA HUKUM LAH YG MENGHAKIMI DIA? BUKAN JADI WARGA YANG MENGHAKIMI DIA.

    SUNGGUH BUKAN MANUSIA YANG MENGHAKIMI DIA....

    DASAR ANJING............

    BalasHapus
  3. ini yg menyiksa manusia atau setan ya..!!! Saya bersumpah demi langit yg allah ciptakan dan bumi utk kita berpijak asbab bagi kamu semua di ciptakan allah dgn kekayaan klu lah ada harta engkau di curi org tanyakan diri kalian masing2 berapa banyak harta kalian yg blmkaliankeluarkan zakatnya hati2dengan siksa allah di kemudian kelak jgn kalian enak menyiksa org besok karmanya sama anak cucu kalian terakhir kalian salahkan anak klian padahal itu dosa masa lampau kalian sendiri pada sekolah gk si kalian ?apa masih punya agama kalian itu org sdh minta ampun msh kalian siksa apa memang kalian lebih baik dari dia ,allah yg ciptakan ia jadi pencuri bukan kehendak anak itu dicipta utk jadi pencuri maka allah pula yg berhak meng hukum nya bkn kalian anjinggg ...!!!manusia apa setan kalian ini sedikit pun tak ada peri kemanusiaan nya...!!!!!!!!

    BalasHapus
  4. Baguslah kalau yg menghakiminya d usut harus d hukum yg setimpal orang orang yg g beradab dan g berprikemanusiaan itu karma pasti berlaku

    BalasHapus
  5. Baguslah kalau yg menghakiminya d usut harus d hukum yg setimpal orang orang yg g beradab dan g berprikemanusiaan itu karma pasti berlaku

    BalasHapus